SEKUNTUM BUNGA DI TAMAN SURGA
Scrolling Glitter Text GeneratorScrolling Glitter Text GeneratorScrolling Glitter Text GeneratorScrolling Glitter Text GeneratorScrolling Glitter Text GeneratorScrolling Glitter Text GeneratorScrolling Glitter Text GeneratorScrolling Glitter Text GeneratorScrolling Glitter Text GeneratorScrolling Glitter Text Generator

KEKUATAN ITU DARI ALLAH

Selasa, 16 Agustus 2011

Sadarlah Kekuatan Itu Dari Allah

Allah Sumber Kekuatan

Kesadaran akan keterlibatan Allah bukan suatu alasan yang menyebabkan kita malah malas, justru sadar akan kekuatan dari Allah. Tidak berusaha karena hanya berharap pada takdir Allah. Justru seharusnya hal ini menjadi suatu dorongan kuat bagi kita. Inilah yang akan menjadi motivasi kita.

Ada beberapa hikmah yang bisa kita ambil dari kesadaran kita akan keterlibatan Allah, yaitu:

Bagaimana Kekuatan Didapat

Siapa yang bisa melawan takdir Allah? Jika kita ditakdirkan berhasil siapa yang bisa mencegahnya? Berlaku juga untuk sebaliknya jika Allah tidak mengijinkan, maka siapa pun tidak ada yang bisa memaksakannya. Sehingga tidak ada pilihan bagi kita kecuali untuk berusaha.

Kesadaran bahwa kekuatan itu dari Allah akan memberikan kekuatan juga pada diri kita. Karena kita yakin bahwa apa pun yang kita lakukan, tidak akan ada yang bisa menghalangi kita jika Allah berkenan. Sehebat apa pun manusia, tidak akan ada yang sanggup menghentikan yang mendapatkan pertolongan Allah.

Sabar Juga Sumber Kekuatan

Orang yang meyakini akan takdir Allah, dia akan selalu sabar setiap musibah menimpanya, karena semuanya dari Allah. Dia akan menyambut musibah itu dengan tegar, setegar gunung atau setegar karang diterjang ombak laut. Tanpa goyah sedikit pun.

Sungguh indah apa yang dikatakan Ali bin Abi Thalib r.a.: “Hai bapak Fulan, sesungguhnya jika engkau bersabar, engkau telah melewati takdirmu, dan engkau mendapatkan pahala. Tetapi sekiranya engkau bersedih hati, sesungguhnya takdir tetap saja berlaku, dan engkau mendapatkan dosa.”

Sabar tetap akan melewati takdir, tidak sabar juga sama, maka mending kita pilih sabar. Mungkin kita tetap pada sebuah takdir yang tidak kita inginkan (menurut pendapat kita) namun kita akan mendapatkan pahala. Sebaliknya, jika kita tidak sabar, tidak akan menolong kita, dan kita mendapatkan dosa. Jadi bagi orang yang sadar akan keterlibatan Allah, dia akan sabar dan Allah akan memberikan kekuatan kepada orang yang sabar.

Ridha dan Qana’ah

Kita akan ridha terhadap apa yang diberikan Allah dan qanaah akan rezeki yang Dia berikan kepada kita. Sehingga kalau kita sudah berusaha tetapi takdir bicara lain, kita akan ridha dengan kegagalan yang dia alami, karena semua dari Allah. Tidak ada alasan untuk tidak ridha.

Pengaruh dari sikap ini dia akan bersungguh-sungguh mencari rezeki dan dengan cara yang benar. Dia tidak akan mengatakan: “Sudah capek-capek, tetap saja tidak hasil.” Dia akan berusaha sebaik mungkin dan ridha apa pun hasilnya. Bukan sikap seperti ini mencerminkan pribadi yang memiliki kekuatan mental yang luar biasa?

Menerima Apa Adanya

Orang yang yakin dengan takdir, dia akan menerima apa yang diberikan Allah kepadanya. Sikap ini akan melahirkan kekuatan jiwa, tidak akan kecewa, sedih, putus asa, dan sikap-sikap cengeng lainnya. Dia yakin apa yang terjadi pada dirinya adalah yang terbaik bagi dia.

Memiliki Harga Diri

Orang yang yakin akan takdir Allah akan memiliki harga diri karena yakin apa yang dia miliki bukan berasal dari manusia tetapi dari Allah semata. Jika pun ada peran manusia, itu hanya sebagai perantara saja. Harga diri ini akan menjadi sumber kekuatan luar biasa, sehingga dia bisa mencurahkan segenap potensinya.

Bagi orang yang memiliki izzah (harga diri) tentuk akan bekerja keras untuk menjaga izzahnya. Dia tidak akan melemah diri atau juga merendahkan diri di hadapaman manusia, namun tidak juga sombong. dia aka berusaha untuk tetap mandiri, tidak meminta-minta, dan bekerja keras.

Berjiwa Tenang dan Damai

Orang yang yakin akan takdir, akan yakin pula bahwa segala musibah tidak akan membuatnya takut dan ciut. Dia tenang terhadap apapun yang akan dan telah terjadi karena semua kehendak Allah. Dia tidak akan ragu melakukan apapun karena hasil adalah keputusan Allah setelah dia berusaha. Dia tidak akan menyesali masa lalu, dia yakin dengan masa kini, dan berani menghadapi hari esok.

Berorientasi ke Depan dan Doing The Best

Orang yang yakin akan kekuatan Allah, sabar, ridha, qana’ah, menerima apa adanya, memiliki harga diri, tenang, dan damai terhindar dari penyesalan masa lalu, berani menghadapi realitas, bebas dari rasa pesimis, dia tidak mendapatkan jalan lain kecuali berorientasi ke depan menuju yang lebih baik, bertumbuh, dan melakukan pekerjaan sebaik mungkin.

Nabi berkata: Wahai Aba Musa, maukah aku tunjukkan ucapan dari perbendaharaan surga? Aku menjawab, “Ya.” Nabi berkata, “La haula wala Quwwata illa billah.” (Tiada daya upaya dan tiada kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah).” (HR. Ibnu Hibban dan Ahmad)

Tiada kekuatan kecuali dari Allah.



Sumber : http://www.motivasi-islami.com/kekuatan-itu-dari-allah/

Doa Untuk Memperoleh Ridho Allah

Senin, 09 Mei 2011


Seorang Muslim senantiasa mengharapkan Ridho Allah dalam setiap sepak terjang aktifitasnya. Sebab ia tahu bahwa hanya dengan memperoleh Ridho Allah sajalah hidupnya menjadi lurus, terarah dan benar. Seorang Muslim yang mengejar Ridho Allah berarti menjadi seorang beriman yang ikhlas. Orang yang ikhlas dalam ber’amal merupakan orang yang tidak bakal sanggup diganggu apalagi dikalahkan oleh syetan. Allah menjamin hal ini berdasarkan firmanNya dimana dedengkot syetan saja, yakni Iblis, mengakui ketidak-berdayaannya menyesatkan hamba-hamba Allah yang mukhlis.


قَالَ رَبِّ بِمَا أَغْوَيْتَنِي لَأُزَيِّنَنَّ لَهُمْ فِي الْأَرْضِ

وَلَأُغْوِيَنَّهُمْ أَجْمَعِينَ إِلَّا عِبَادَكَ مِنْهُمُ الْمُخْلَصِينَ

”Iblis berkata: "Ya Tuhanku, oleh sebab Engkau telah memutuskan bahwa aku sesat pasti aku akan menjadikan mereka memandang baik (perbuatan ma`siat) di muka bumi, dan pasti aku akan menyesatkan mereka semuanya, kecuali hamba-hamba Engkau yang mukhlis di antara mereka". (QS Al-Hijr ayat 39-40)

Orang-orang yang telah menjadikan Ridho Allah semata sebagai tujuan hidupnya tidak mungkin dapat disimpangkan dari jalan yang benar. Mereka tidak mempan di-iming-imingi dengan kenikmatan apapun di dunia ini. Sebab mereka sangat yakin bahwa kenikmatan jannah (surga) yang Allah janjikan bagi mereka tidak bisa disetarakan apalagi dikalahkan oleh kenikmatan duniawi bagaimanapun bentuknya. Harta, tahta maupun wanita tidak mungkin mereka dahulukan daripada kenikmatan ukhrawi surgawi yang Nabi Muhammad shollallahu ’alaih wa sallam sendiri gambarkan sebagai berikut:

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ

قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ اللَّه

أَعْدَدْتُ لِعِبَادِي الصَّالِحِينَ مَا لَا عَيْنٌ رَأَتْ

وَلَا أُذُنٌ سَمِعَتْ وَلَا خَطَرَ عَلَى قَلْبِ بَشَرٍ

Dari Abu Hurairah ia berkata: Rasulullah shollallahu ’alaih wa sallam bersabda: Allah berfirman: “Aku telah sediakan untuk hamab-hambaKu yang sholeh apa-apa yang tidak pernah mata memandangnya, dan tidak pernah telinga mendengarnya dan tidak pernah terbersit di dalam hati manusia.” ( HR Bukhary)

Hamba-hamba Allah yang mukhlis kebal terhadap berbagai ancaman manusia berupa siksa dan penderitaan duniawi apapun, karena bagi mereka tidak ada yang lebih menakutkan daripada ancaman Allah berupa siksa dan penderitaan hakiki di dalam neraka akhirat kelak. Mereka memiliki sikap seperti sikap para tukang sihir Fir’aun yang semula loyal kepada penguasa zalim tersebut, namun setelah menyaksikan betapa unggulnya kekuatan Allah lewat performa NabiNya Musa, maka akhirnya mereka bertaubat. Mereka selanjutnya meninggalkan (baca: baro’ alias berlepas diri dari) Fir’aun dan tidak menghiraukan ancamannya bagaimanapun bentuknya:

قَالَ آَمَنْتُمْ لَهُ قَبْلَ أَنْ آَذَنَ لَكُمْ إِنَّهُ لَكَبِيرُكُمُ الَّذِي عَلَّمَكُمُ السِّحْرَ فَلَسَوْفَ تَعْلَمُونَ لَأُقَطِّعَنَّ أَيْدِيَكُمْ وَأَرْجُلَكُمْ مِنْ خِلَافٍ وَلَأُصَلِّبَنَّكُمْ أَجْمَعِينَ قَالُوا لَا ضَيْرَ إِنَّا إِلَى رَبِّنَا مُنْقَلِبُونَ إِنَّا نَطْمَعُ أَنْ يَغْفِرَ لَنَا رَبُّنَا خَطَايَانَا أَنْ كُنَّا أَوَّلَ الْمُؤْمِنِينَ

”Fir`aun berkata: "Apakah kamu sekalian beriman kepada Musa sebelum aku memberi izin kepadamu? Sesungguhnya dia benar-benar pemimpinmu yang mengajarkan sihir kepadamu maka kamu nanti pasti benar-benar akan mengetahui (akibat perbuatanmu); sesungguhnya aku akan memotong tanganmu dan kakimu dengan bersilangan dan aku akan menyalibmu semuanya". Mereka berkata: "Tidak ada kemudharatan (bagi kami); sesungguhnya kami akan kembali kepada Tuhan kami, sesungguhnya kami amat menginginkan bahwa Tuhan kami akan mengampuni kesalahan kami, karena kami adalah orang-orang yang pertama-tama beriman". (QS Asy-Syuara ayat 49-51)

Orang-orang yang sibuk menggapai Ridho Allah semata dalam hidupnya sangat meyakini bahwa hanya Allah sajalah yang patut di jadikan prioritas utama kecintaan, kepatuhan dan rasa takut. Mereka berusaha untuk selalu mendahulukan Allah dalam setiap gerak-gerik hidupnya. Mereka sangat benci menyekutukan atau menduakan apalagi men-tigakan Allah, Rabbul’aalamiin. Sebab mereka sangat yakin bahwa Allah sajalah Raja di langit dan Raja di bumi. Sehingga dalam menyerahkan kecintaan, kepatuhan atau rasa takut kepada selain Allah mereka tidak akan pernah mau menyetarakan apalagi mendahulukan selain Allah. Sikap mereka kepada para pemimpin dan pembesar dunia adalah sikap yang sangat proporsional. Mereka hanya mau mentaati pemimpin yang senantiasa mengajak kepada meraih Ridho Allah juga. Namun bila pemimpin yang ada malah mengalihkan mereka dari mengejar Ridho Allah, maka bagi orang-orang mukhlis Ridho Allah jauh lebih utama didahulukan.

Kaum mukhlisin hanya meyakini bahwa jalan hidup yang sepatutnya dilalui hanyalah jalan hidup yang mendatangkan keridhoan Allah. Sedangkan Allah telah menegaskan bahwa hanya Islam-lah jalan hidup atau dien yang diridhaiNya.

إِنَّ الدِّينَ عِنْدَ اللَّهِ الْإِسْلَامُ

”Sesungguhnya dien atau agama atau jalan hidup (yang diridhai) di sisi Allah hanyalah Islam.” (QS Ali Imran ayat 19)

Sedemikian yakinnya kaum mukhlisin akan kebenaran pernyataan Allah di atas, sehingga di dalam hati mereka tidak tersisa lagi cadangan kepercayaan akan jalan hidup lainnya. Sebab semua jalan hidup lainnya bukan dari Allah yang mereka senantiasa kejar keridhaanNya. Jalan hidup lainnya hanyalah jalan hidup palsu bikinan manusia yang seringkali dihiasi dengan nafsu dan sikap zalim serta keterbatasan ilmu alias jahil atau bodoh. Orang-orang mukhlis tidak lagi menyisakan di dalam diri mereka kepercayaan akan Liberalisme, Pluralisme, Sekularisme, Kapitalisme, Sosialisme, Komunsime, Humanisme, Hedonisme apalagi Demokrasi. Semua jalan hidup itu bagi mereka tidak menjamin akan mendatangkan keridhoan Alllah. Padahal mereka sudah sangat yakin bahwa hidup tanpa keridhoan Allah adalah kehidupan yang merugi dan penuh ke-sia-siaan.

Kaum mukhlisin hanya meyakini bahwa Nabi Muhammad shollallahu ’alaih wa sallam merupakan satu-satunya teladan dan prototype sempurna yang wajib diteladani segenap sepakterjang perjuangannya. Bilamana menempuh jalan uswah tersebut berakibat kepada munculnya kehidupan yang penuh kesulitan dan jalan mendaki, maka mereka dengan rela hati akan menempuhnya. Bila karena meneladani Nabi Muhammad shollallahu ’alaih wa sallam

mereka harus mengalami pengucilan dan stigma negatif dari kebanyakan manusia, maka mereka dengan sabar terus menempuhnya. Tidak sedikitpun rayuan dan iming-iming maupun ancaman dan black campaign fihak musuh dapat menyimpangkan mereka dari jalan hidup teladan utama ini. Karena kaum mukhlisin sangat yakin bahwa menegakkan sunnah Nabi shollallahu ’alaih wa sallam merupakan satu-satunya jalan untuk meraih keridhoan Allah.

لَقَدْ كَانَ لَكُمْ فِي رَسُولِ اللَّهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ

لِمَنْ كَانَ يَرْجُو اللَّهَ وَالْيَوْمَ الْآَخِرَ وَذَكَرَ اللَّهَ كَثِيرًا

Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah shollallahu ’alaih wa sallam itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah. (QS Al-Ahzab ayat 21)

Sedangkan meninggalkan sunnah Nabi shollallahu ’alaih wa sallam hanya akan mengantarkan mereka kepada kesenangan sementara dunia namun mengakibatkan penderitaan abadi dan hakiki di dalam kehidupan akhirat kelak nanti. Apalah artinya ”seolah berjaya” sebentar di dunia untuk kemudian merugi dan menyesal selamanya di akhirat. Lebih baik bersabar sebentar di dunia untuk menikmati kesenangan dan kebahagiaan sejati lagi abadi di kampung halaman jannatun-na’iim.

Maka para pemburu Ridho Allah setiap hari senantiasa memperbaharui komitmen mereka dengan mengikrarkan di dalam dirinya kalimat “Aku ridha Allah sebagai Rabb dan Al-Islam sebagai dien (jalan hidup) dan Muhammad shollallahu ’alaih wa sallamsebagai Nabi”. Pengulangan ikrar harian ini menjadi sangat penting sebab ia merupakan salah satu jalan untuk memastikan bahwa Ridho Allah menyertai mereka ketika sudah berjumpa Allah di hari Kiamat atau hari Berbangkit. Demikianlah anjuran Nabi Muhammad shollallahu ’alaih wa sallam kepada ummatnya sebagaimana diterangkan di bawah ini:


قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَا مِنْ عَبْدٍ مُسْلِمٍ يَقُولُ حِينَ يُصْبِحُ وَحِينَ يُمْسِي ثَلَاثَ مَرَّاتٍ رَضِيتُ بِاللَّهِ رَبًّا وَبِالْإِسْلَامِ دِينًا وَبِمُحَمَّدٍ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ نَبِيًّا إِلَّا كَانَ حَقًّا عَلَى اللَّهِ أَنْ يُرْضِيَهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ

Bersabda Rasulullah saw: “Tidak ada seorang Muslim yang membaca di pagi hari dan di sore hari sebanyak tiga kali “Aku ridha Allah sebagai Rabb dan Al-Islam sebagai dien (jalan hidup) dan Muhammad sebagai Nabi”, kecuali Allah pasti meridhainya pada hari Kiamat.” (HR Ahmad)

عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَا مِنْ مُسْلِمٍ أَوْ إِنْسَانٍ أَوْ عَبْدٍ يَقُولُ

حِينَ يُمْسِي وَحِينَ يُصْبِحُ رَضِيتُ بِاللَّهِ رَبًّا وَبِالْإِسْلَامِ دِينًا وَبِمُحَمَّدٍ نَبِيًّا

إِلَّا كَانَ حَقًّا عَلَى اللَّهِ أَنْ يُرْضِيَهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ

Bersabda Rasulullah saw: “Tidak ada seorang Muslim atau seorang manusia atau hamba yang membaca di sore hari dan di pagi hari: “Aku ridha Allah sebagai Rabb dan Al-Islam sebagai dien (jalan hidup) dan Muhammad sebagai Nabi”, kecuali Allah pasti meridhainya pada hari Kiamat.” (HR Ibnu Majah)



Sumber : http://www.eramuslim.com/suara-langit/ringan-berbobot/doa-untuk-memperoleh-ridho-allah.htm

Walaupun Sebentar, Namun Kuharap Bisa Menghibur Kalian

Sabtu, 07 Mei 2011

Semoga dimudahkan. Sehingga, kudapat sejenak melepas rasa rindu untuk bertemu kalian.

Sedikit dan sesaat yang kuharap memenuhi birul walidainku pada kalian,
Ya, tidak mudah merencanakan ini. Ku hanya bisa berencana, Engkaulah yang menentukannya ya Rabb. Jalan akhir episode rencanaku tanggal 11-13 Mei 2011, nanti. InsyaAllah.
Selalu teringat kata, "pulanglah mencium kening ibu kalian yang senantiasa menanti kepulanganmu di pintu rumah"
Pulanglah memenuhi rasa rindu mereka yang ingin pula didengar ceritanya. Dalam masa renta, merek pun menjadi lemah tak berdaya yang memerlukan kesabaran anak-anaknya untuk merawat mereka. Ya, orang tua kita. Sewaktu kecil, dengan kesabaran mereka mengajarkan kita berjalan. Namun, kini, mereka telah lemah dalam berjalan dan lambat. Dengan mudahnya kita mengatakan, "ih, lambat sekali sih jalannya"...astaghfirullah...
Dan, dengan sabar mereka menyuapi kita yang makan dengan berantakan sewaktu kecil, tapi, saat mereka tua, dan tak mampu lagi menyuapi diri sendir, kita pun tak sabaran menyuapi mereka. Ya, kini mereka telah tua dan rambutnya beruban, Jalan tertatih-tatih mentambut kedatangan kita dan cucu-cucunya. Senyumnya merekah ddibalik sudut bibir nya yg telah menua. Pandangan matanya cerah, kerutan wajah yg mulai mengeriput.
Pulanglah, merawat mereka jika mereka sakit, sebab mereka pun telah merawat kita sewaktu kecil ketika kita sakit dengan penuh harap dan cemas. Dalam hati, ibu kita berkata, Seandainya aku bisa menggantikan derita anakku yg sakit ini."
Meninggalkan rutinitas kerja, untuk sesaat bertemu mereka, sesaat yang dapat bernilai Birul Walidain di sisiMu ya Rabb.....

Rinduku padamu

Selasa, 26 April 2011

Kumenjalani keseharian dengan selalu berharap untuk lebih baik lebih baik dan lebih baik lagi....Namun, hidup ini adalah pertarungan hawa nafsu yang condong kepada keburukan atau kebaikan...Diri, jiwa dan hati ini berada dalam genggamanMu Ya Allah....Aku pun berdoa, memohon kepadaMu untuk selalu istiqomah...Melewati hari-hari dalam kesendirian membuat ku selalu merindukan suasana berkumpul bersama ibu, bapak dan saudara-saudaraku nan jauh di kampung. Selalu ku berharap, ketika pulang kerja aku dapat menceritakan semuanya kepadamu ibu. Tentang hal-hal yang kualami di tempat kerjaku...Dulu, ketika masih SMA, aku senantiasa menceritakan apa yang aku alami di sekolah. Begitu pun ketika kuliah, aku pulang kampung dan menceritakan semuanya padamu. Selalu kuingin berbagi denganmu. Kini, tak terasa usiaku bertambah, aku memasuki dunia kerja. Ibu, kedewasaanku dituntut...dituntut untuk lebih bijak dan bertanggung jawab. Kini, usia yang semakin bertambah..aku takut jika begitu banyak yang kulalaikan. Ibu, dampingi aku..walaupun hanya mendengar suaramu setiap hari, mendengar ceritaku lewat telpon..maaf ibu, maaf...jika hanya itu yang dapat kulakukan untuk saat ini...Aku merindukan mu ibu....bapak...semoga Allah menjaga kalian dan melapangkan rezeki kalian dan memberi kesehatan kepada kalian berdua....

BERKATA YANG BENAR ATAU DIAM

Dari Abu Hurairah radhiallahuanhu, sesungguhnya Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam bersabda: Siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir hendaklah dia berkata baik atau diam, siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir hendaklah dia menghormati tetangganya dan barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir maka hendaklah dia memuliakan tamunya (Riwayat Bukhori dan Muslim).
Dari hadits dia atas, kita tahu bahwa Islam menyeru kita di kepada sesuatu yang dapat menumbuhkan rasa cinta dan kasih sayang dikalangan individu masyarakat muslim. Termasuk kesempurnaan iman adalah perkataan yang baik dan diam dari selainnya .Berlebih-lebihan dalam pembicaraan dapat menyebabkan kehancuran, sedangkan menjaga pembicaraan merupakan jalan keselamatan. Islam sangat menjaga agar seorang muslim berbicara apa yang bermanfaat dan mencegah perkataan yang diharamkan dalam setiap kondisi.Tidak memperbanyak pembicaraan yang diperbolehkan, karena hal tersebut dapat menyeret kepada perbuatan yang diharamkan atau yang makruh
Wahai diri dan saudariku muslimah yang kucintai karena Allah :
1) Berhati-hatilah dari terlalu banyak berceloteh dan terlalu banyak berbicara, Allah Ta'ala berfirman :

(” لا خير في كثير من نجواهم إلا من أمر بصدقة أو معروف أو إصلاح بين الناس ” (النساء: الآية 114).

Artinya:

“Dan tidak ada kebaikan pada kebanyakan bisikan-bisikan mereka, kecuali bisikan-bisikan dari orang yang menyuruh (manusia) memberi sedekah, atau berbuat ma’ruf, atau mengadakan perdamaian diantara manusia “. (An nisa:114)

Dan ketahuilah wahai saudariku,semoga Allah ta’ala merahmatimu dan menunjukimu kepada jalan kebaikan, bahwa disana ada yang senantiasa mengamati dan mencatat perkataanmu.

“عن اليمين وعن الشمال قعيد. ما يلفظ من قولٍ إلا لديه رقيب عتيد ” (ق: الآية 17-18)

Artinya:

“Seorang duduk disebelah kanan,dan yang lain duduk disebelah kiri.tiada satu ucapanpun yang diucapkan melainkan ada didekatnya malaikat pengawas yang selalu hadir” (Qaaf:17-18).

Maka jadikanlah ucapanmu itu menjadi perkataan yang ringkas, jelas yang tidak bertele-tele yang dengannya akan memperpanjang pembicaraan.

1) Bacalah Al qur’an karim dan bersemangatlah untuk menjadikan itu sebagai wirid keseharianmu, dan senantiasalah berusaha untuk menghafalkannya sesuai kesanggupanmu agar engkau bisa mendapatkan pahala yang besar dihari kiamat nanti.

عن عبد الله بن عمرو رضي الله عنهما- عن النبي صلى الله عليه وسلم قال: ” يقال لصاحب القرآن: اقرأ وارتق ورتّل كما كنت ترتّل في الدنيا فإن منزلتك عند آخر آية تقرؤها رواه أبو داود والترمذي

Dari abdullah bin ‘umar radiyallohu ‘anhu, dari Nabi Shallallahu Alaihi wa aalihi wasallam, beliau bersabda:

dikatakan pada orang yang senang membaca alqur’an: bacalah dengan tartil sebagaimana engkau dulu sewaktu di dunia membacanya dengan tartil, karena sesungguhnya kedudukanmu adalah pada akhir ayat yang engkau baca.

HR.abu daud dan attirmidzi

2) Tidaklah terpuji jika engkau selalu menyampaikan setiap apa yang engkau dengarkan, karena kebiasaan ini akan menjatuhkan dirimu kedalam kedustaan.

عن أبي هريرة رضي الله عنه أن النبي صلى الله عليه وسلم قال: ” كفى بالمرء كذباً أن يتحدّث بكل ما سمع “

Dari Abu hurairah radiallahu ‘anhu,sesungguhnya Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Cukuplah seseorang itu dikatakan sebagai pendusta ketika dia menyampaikan setiap apa yang dia dengarkan.”

(HR.Muslim dan Abu Dawud)

3) jauhilah dari sikap menyombongkan diri (berhias diri) dengan sesuatu yang tidak ada pada dirimu, dengan tujuan membanggakan diri dihadapan manusia.

عن عائشة – رضي الله عنها- أن امرأة قالت: يا رسول الله، أقول إن زوجي أعطاني ما لم يعطني؟ قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: ” المتشبّع بما لم يُعط كلابس ثوبي زور “.

Dari aisyah radiyallohu ‘anha, ada seorang wanita yang mengatakan:wahai Rasulullah, aku mengatakan bahwa suamiku memberikan sesuatu kepadaku yang sebenarnya tidak diberikannya.berkata Rasulullah Shallallahu Alaihi wa aalihi wasallam,: orang yang merasa memiliki sesuatu yang ia tidak diberi, seperti orang yang memakai dua pakaian kedustaan.” (muttafaq alaihi)

4) Sesungguhnya dzikrullah memberikan pengaruh yang kuat didalam kehidupan ruh seorang muslim, kejiwaannya, jasmaninya dan kehidupan masyarakatnya. maka bersemangatlah wahai saudariku muslimah untuk senantiasa berdzikir kepada Allah ta’ala, disetiap waktu dan keadaanmu. Allah ta’ala memuji hamba-hambanya yang mukhlis dalam firman-Nya:

” الذين يذكرون الله قياماً وقعوداً وعلى جنوبهم… ” (آل عمران: الآية 191).

Artinya:

“(yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadaan berbaring…” (Ali imran:191).

5) Jika engkau hendak berbicara,maka jauhilah sifat merasa kagum dengan diri sendiri, sok fasih dan terlalu memaksakan diri dalam bertutur kata, sebab ini merupakan sifat yang sangat dibenci Rasulullah Shallallahu Alaihi wa aalihi wasallam, dimana Beliau bersabda:

” وإن أبغضكم إليّ وأبعدكم مني مجلساً يوم القيامة الثرثارون والمتشدقون والمتفيهقون “.

“sesungguhnya orang yang paling aku benci diantara kalian dan yang paling jauh majelisnya dariku pada hari kiamat : orang yang berlebihan dalam berbicara, sok fasih dengan ucapannya dan merasa ta’ajjub terhadap ucapannya.”

(HR.Tirmidzi,Ibnu Hibban dan yang lainnya dari hadits Abu Tsa’labah Al-Khusyani radhiallahu anhu)

6) Jauhilah dari terlalu banyak tertawa,terlalu banyak berbicara dan berceloteh.jadikanlah Rasulullah Shallallahu Alaihi wa aalihi wasallam, sebagai teladan bagimu, dimana beliau lebih banyak diam dan banyak berfikir beliau Shallallahu Alaihi wa aalihi wasallam, menjauhkan diri dari terlalu banyak tertawa dan menyibukkan diri dengannya.bahkan jadikanlah setiap apa yang engkau ucapkan itu adalah perkataan yang mengandung kebaikan, dan jika tidak, maka diam itu lebih utama bagimu. Rasulullah Shallallahu Alaihi wa aalihi wasallam, bersabda:

” من كان يؤمن بالله واليوم الآخر فليقل خيراً أو ليصمت “.

” Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir,maka hendaknya dia berkata dengan perkataan yang baik,atau hendaknya dia diam.”

(muttafaq alaihi dari hadits Abu Hurairah radhiallahu anhu)

8) jangan kalian memotong pembicaraan seseorang yang sedang berbicara atau membantahnya, atau meremehkan ucapannya. Bahkan jadilah pendengar yang baik dan itu lebih beradab bagimu, dan ketika harus membantahnya, maka jadikanlah bantahanmu dengan cara yang paling baik sebagai syi’ar kepribadianmu.

9) berhati-hatilah dari suka mengolok-olok terhadap cara berbicara orang lain, seperti orang yang terbata-bata dalam berbicara atau seseorang yang kesulitan berbicara.Alah Ta’ala berfirman:

” يا أيها الذين آمنوا لا يسخر قوم من قوم عسى أن يكونوا خيراً منهم ولا نساء من نساء عسى أن يكن خيراً منهن ” (الحجرات: الآية 11).

“Hai orang-orang yang beriman, janganlah sekumpulan orang laki-laki merendahkan kumpulan yang lain, boleh jadi yang ditertawakan itu lebih baik dari mereka. Dan jangan pula sekumpulan perempuan merendahkan kumpulan lainnya, boleh jadi yang direndahkan itu lebih baik.”

(QS.Al-Hujurat:11)

10) jika engkau mendengarkan bacaan Alqur’an, maka berhentilah dari berbicara, apapun yang engkau bicarakan, karena itu merupakan adab terhadap kalamullah dan juga sesuai dengan perintah-Nya, didalam firman-Nya:

: ” وإذا قرىء القرآن فاستمعوا له وأنصتوا لعلكم ترحمون ” (الأعراف: الآية 204).

Artinya: “dan apabila dibacakan Alqur’an,maka dengarkanlah dengan baik dan perhatikanlah dengan tenang agar kalian diberi rahmat”. Qs.al a’raf :204

11) bertakwalah kepada Allah wahai saudariku muslimah,bersihkanlah majelismu dari ghibah dan namimah (adu domba) sebagaimana yang Allah ‘azza wajalla perintahkan kepadamu untuk menjauhinya. bersemangatlah engkau untuk menjadikan didalam majelismu itu adalah perkataan-perkataan yang baik,dalam rangka menasehati,dan petunjuk kepada kebaikan. perkataan itu adalah sebuah perkara yang besar, berapa banyak dari perkataan seseorang yang dapat menyebabkan kemarahan dari Allah ‘azza wajalla dan menjatuhkan pelakunya kedalam jurang neraka. Didalam hadits Mu’adz radhiallahu anhu tatkala Beliau bertanya kepada Nabi Shallallahu Alaihi wa aalihi wasallam: apakah kami akan disiksa dengan apa yang kami ucapkan? Maka jawab Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam bersabda:

” ثكلتك أمك يا معاذ. وهل يكبّ الناس في النار على وجوههم إلا حصائدُ ألسنتهم ” ( رواه الترمذي).

“engkau telah keliru wahai Mu’adz, tidaklah manusia dilemparkan ke Neraka diatas wajah-wajah mereka melainkan disebabkan oleh ucapan-ucapan mereka.”

(HR.Tirmidzi,An-Nasaai dan Ibnu Majah)

12- berhati-hatilah -semoga Allah menjagamu- dari menghadiri majelis yang buruk dan berbaur dengan para pelakunya, dan bersegeralah-semoga Allah menjagamu- menuju majelis yang penuh dengan keutamaan, kebaikan dan keberuntungan.

13- jika engkau duduk sendiri dalam suatu majelis, atau bersama dengan sebagian saudarimu, maka senantiasalah untuk berdzikir mengingat Allah ‘azza wajalla dalam setiap keadaanmu sehingga engkau kembali dalam keadaan mendapatkan kebaikan dan mendapatkan pahala. Allah ‘azza wajalla berfirman:

” الذين يذكرون الله قياماً وقعوداً وعلى جنوبهم “. (آل عمران: الآية 191)

Artinya: “(yaitu) orang – orang yang mengingat Allah sambil berdiri,atau duduk,atau dalam keadaan berbaring” (QS..ali ‘imran :191)

14- jika engkau hendak berdiri keluar dari majelis, maka ingatlah untuk selalu mengucapkan:

” سبحانك الله وبحمدك أشهد أن لا إله إلا أنت، أستغفرك وأتوب إليك “.

“maha suci Engkau ya Allah dan bagimu segala pujian,aku bersaksi bahwa tidak ada Ilah yang berhak untuk disembah kecuali Engkau, aku memohon ampun kepada-Mu, dan aku bertaubat kepada-Mu”

Sehingga diampuni bagimu segala kesalahanmu di dalam majelis tersebut.

Ditulis oleh: Haya Bintu Mubarak Al-Buraik

Dari kitab: mausu’ah al-mar’ah al-muslimah: 31-34

Alih bahasa : Ummu Aiman

Sumber: http://www.salafybpp.com/index.php?option=com_content&view=article&id=68:adab-adab-berbicara-bagi-wanita-muslimah&catid=28:muslimah&Itemid=

BERKATA YANG BENAR ATAU DIAM

Bersabar dan Berysukur

Senin, 25 April 2011

Sungguh indah perkara seorang mukmin, apabiala ia mendapat suatu nikmat dari Allah Ta'ala maka ia bersyukur dan apabila ia mendapatkan musibah maka ia bersabar....

Senantiasa kita dianjurkan untuk banyak bersyukur dan jangan berkeluh kesah. Walaupun secara fitrah, seorang manusia itu besifat banyak berkeluh kesah lagi kikir sebagaimana dalam QS. Al Ma'arifj : 19, Allah Ta'ala berfirman (artinya) :
" Sungguh, manusia diciptakan bersifat suka mengeluh..."
Ayat selanjutnya...
"Apabila ia ditimpa kesusahan dia berkeluh kesah. dan apabila ia mendapat kebaikan (harta) dia menjadi kikir.. (QS. Al Maarij 20-21)
Namun, Maha Suci Allah dengan segala kebesaran dan keagunganNya, karena senantiasa ia membimbing hamba-hambaNya melalui Al Qur'an dan Assunnah...
Walaupun secara fitrah kita senantiasa berkeluh kesah dan bersifat kikir..tapi kita mempunyai pilihan untuk lebih baik lagi...Dalam QS. Al Ma'Arij : 22-35 :
" Kecuali orang-orang yang melaksanakan shalat. Mereka yang tetap serta melaksanakan shalatnya. dan orang-orang yang dalam hartanya disiapkan bagian tertentu bagi orang yang meminta-mintadan yang tidak diminta, dan orang yang mempercayai hari pembalasan, dan orang yang takut terhadap azab Tuhannya, sesungguhnya terhadap azab Tuhan mereka, tidak ada seorangpun yang merasa aman (dari kedatangannya), dan orang-orang yang menjaga kemaluannya, kecuali terhadap isteri-isteri mereka atau budak-budak yang mereka miliki, maka sesungguhnya mereka dalam hal ini tiada tercela. Maka, barang siapa mencari di luar itu (seperti berzina, homoseks, atau lesbian), mereka itulah orang-orang yang melampaui batas. Dan orang-orang yang memelihara amanat dan janjinya, dan orang-orang yang berpegang teguh pada kesaksiaannya. Dan orang-orang yang memelihara shalatnya. Mereka itu dimuliakan di dalam surga."
Ya, manusia tinggal memilih untuk menuju jalan yang benar atau jalan yang menyimpang menuju adzab Allah Ta'ala. Bukankah Allah Yang Maha Pengasih telah mengkaruniakan kepada kita Al Qur'an dan Assunnah sebagai petunjuk dan pedoman hidup? Agar kelak ketika dimintai pertanggungjawaban, semua kelalaian karena kezhaliman diri sendiri yang melupakan Al Quran dan Assunnah dan memperturutkan hawa nafsu..Na'udzubillah
Begitu mudahkah lisan berkata sabar dan syukur?
Tidak, sangat sulit dan karena itu, senantiasalah memohon pertolongan kepada Allah Ta'ala....
Tidak inginkah kita menjadi hamba Allah yang ditinggikan derajatnya dan diberi balasan pahala karena sifat sabar dan syukur kita kepada Allah Ta'ala?
Rasulullah shallallahu a'laihi wasallam bersabda : " perkara orang mu'min itu mengagumkan, sesungguhnya semua perihalnya baik dan itu tidak dimiliki seorangpun selain seorang mu'min, bila ditimpa kesenangan, ia bersykur dan syukur itu baik baginya dan apabila ia tertimpa musibah , ia bersabar dan sabar itu baik baginya." (HR. Muslim)
Bersabar itu sulit dan berat. Hanya orang mu'min yang memiliki sifat sabar dan syukur di dua keadaan yang digambar dalam hadits diatas. Ketika seseorang ditimpa kesulitan, ia hanya punya pilihan untuk bersabar. Namun ketika dianugerahi nikmat, sangat jarang yang bersyukur. Terkadang kita baru menengadahkan tangan meminta pertolongan kepada Allah jika dalam keadaan sulit namun begitu senang, kita lupa untuk tetap bersyukur. Astaghfirullah, kita cenderung lalai. Nikmat yang sedikit disesali, nikmat yang banyak tidak disyukuri, " Hanya sedikit dari hamba-Ku yang pandai bersykur" (QS Saba (34) : 13).
Subhanallah....
Maka seorang mu'min akan senantiasa memilih untuk bersabar dan bersyukur..Sabar akan menguatkan, dan syukur akan meninggikan derajat. Kesabaran mendekatkan kita kepada Allah Ta'ala. Dan rasa syukur menjadi penambah nikmat Allah Ta'ala. Sungguh tidak ada kekasih yang menolak harapan pencintanya.
Allah berfirman :
" Dan barang siapa bertawakkal kepada Allah, niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan) nya. Dan barangsiapa yang bertakwa kepada Allah, niscaya Allah menjadikan baginya kemudahan dalam urusannya. dan barangsiapa yang bertakwa kepada Allah, niscaya Dia akan menghapus kesalhan-kesalahan dan akan melipatgandakan pahala baginya. (QS Ath-Thalaq : 3-5)
" Dan bersabarlah kamu , karena sesungguhnya Allah itu beserta orang-orang yang sabar. " (QS Al-Anfal : 46)
Qadarallah wa maa syaa-a fa'al.."Seagala sudah takdir Allah. Bila Allah menghendaki sesuatu, pasti sesuatu itu terjadi. Katakanlah hal itu, jika kita tertimpa musibah.
Ya Qadarallah wa maa syaa-a fa'al...Tabahkan hati dengan musibah dan cobaan..dan perkhusyuklah shalat kita...
Karena Allah Ta'ala berfirman :
"Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu. Dan sesungguhnya yang demikian itu berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyu, yaitu orang-orang yang meyakini, bahwa mereka akan menemui Rabb-nya, dan bahwa meerka akan kembali kepada-Nya. (QS Al Baqarah 45-46)
Dan jadilah hamba yang senantiasa bersyukur. Karena seluruh nikmat yang kita rasakan ini datangnya dari Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Allah berfirman (artinya ) " Dan apa saja nikmat yang ada pada kamu, maka dari Allah lah (datangnya. " (QS An Nahl : 53).
Dan bersyukur merupakan sebab ditetapkan bahkan ditambahnya kenikmatan. Allah subhanahu wa ta'ala berfirman (artinya) : Jika kalian bersyukur, pasti Aku (Allah) akan tambah (kenikmatan) untuk kalian, jika kalian ingkar, sesungguhnya adzab-Ku sangatlah pedih. (QS Ibrahim : 7).
Duhai diri yang lalai...marilah senantiasa bersyukur dan bersabar dalam kehidupan ini...karena tidak adalah sesuatu yang disyariatkan kecuali itu adalah perkara yang baik dan penuh hikmah...

"Ya Allah, Sesungguhnya aku ini adalah hamba, anak dari hamba-Mu laki-laki, anak dari hamba-Mu perempuan. Ubun-ubunku berada ditanganMu: mengikuti keputusan takdir-Mu dan berjalan sesuai dengan ketetapan-Mu. Aku memohon kepada-Mu dengan setiap nama yang menjadi milik-Mu. Nama yang Engkau lekatkan sendiri untuk diriMu, atau Engkau sebutkan dalam kitabMu, atau Engkau ajarkan pada salah seorang diantara hamba-Mu (Nabi), atau Engkau sembunyikan di alam keghaiban-Mu, hendaknya Engkau menjadikan Al Qur'an ini sebagai penyejuk hatiku, cahaya dalam dadaku, penghilang kesedihanku dan penolak rasa gundahku. (HR. Ahmad I : 391).


Hingga Kuteteskan Air Mata

Jumat, 22 April 2011

Akhirnya kutersadar..betapaku merindukan kalian...

Rindu untuk menyapa, mencium tangan kalian dan menemani kalian dalam usia senja ...
Akhirnya tak kusadari...air mata ini menetes dalam kesendirian...kesendirian yang kuingin ada kalian menemaniku...
Ibu...ayah...betapa kuingin selalu setiap pulang kerja menyapamu..memijit kakimu..dan merawatmu di saat sakit....
Ibu..ayah..betapa kuingin selalu mencurahkan semuanya padamu....
Ibu...ayah...rindu padamu hingga kuteteskan air mata dalam doaku untuk mu..
Beribu rasa maaf terucap tak kan cukup menggantikan kelalaianku untuk berbirul walidain kepada kalian...
Apakah aku terlalu egois meninggalkan kalian berdua dalam usia senja kalian?
Kuingin menyapa kalian setiap pagi dan mengunjungi kalian setiap bulan
Kuingin merawat kalian di usia senja kalian...
Ibu...ayah..jangan lah jadikan aku anak yang akan menyesal karena tak dapat merawat kalian di usia senja...ketika kalian mulai renta tak berdaya...
Hingga kuteteskan air mata kumenuliskan semua ini...
Aku ingin merawat kalian sebagaimana kalian merawatku dulu...
Aku ingin bersabar sebagaimana engkau bersabar menghadap kerewelanku
Aku pun ingin mendengarkan keluh kesah kalian sebagaimana kalian selau ada untuk mendengarkan keluh kesahku..
Aku takut ya ummi ya abah..takut jika masa0masa itu tak dapat kunikmati..
Ya Rabb, jagalah orangtuaku...amin

Sabtu, 19 Februari 2011



Karena Ia Tak Pernah Berkata

Banyak hal yang kan dijalani dan dilalui dalam hidup ini. Semua pun telah di tuliskan beberapa ribu tahun yang lalu dalam Lauhul Mahfudz. Ketetapan yang telah dan akan terjadi yang ditetapkan oleh sang Khalik. Hidup ini adalah washilah dan ladang untuk meraih pahala. Menjadikan diri untuk lebih baik..baik dan semakin baik hari demi hari.
Mengajarkan tuk menyikapi lebih bijak akan semua hal. Namun, semua pun tak berkata. Karena hidup memang tak berucap. Ia tak berkata...Manusia lah yang memaknai nya. Memilih untuk hidup bahagia atau hidup sengsara. Ya, "Hidup adalah pilihan".
Entahlah, yang mesti diyakini sebagai seorang hamba Allah Ta'ala yakni hidup adalah ibadah. Manusia danj jin diciptakan untuk beribadah. Beribadah dalam segala apek kehidupan.
Menjaga hubungan dengan sang Khalik, sesama manusia, Habluminallah, habluminannas.
Berharap, semua kan baik-baik saja. Akan tetapi, jika tak diuji, kita tak kan pernah tahu kualitas kita. Apakah meningkat?atau menurun?
Ia bagai serangkaian ujian untuk melulusi sebuah universitas...ya universitas kehidupan...
Hingga tibalah masanya...ia terputus....
Maka, sekali lagi, kita lupa dengan pemutus kelezatan hidup ini..yakni kematian...
Kini, hidup yg penuh kenikmatan ini membuat kita terlena...perhiasan dunia..menyilaukan hati ....
Maka, hati ini pun harus terjaga....
Hidup yang dilalui tak pernah berkata...kapan ia kan berakhir

Karena sesungguhnya dengan menjalani kehidupan, berarti kita sedang berjalan menuju kematian kita...Allahu Akbar!!!

Aku Tinggalkan Dirimu Karena Allah

Minggu, 06 Februari 2011


Dengan nama Allah...
sebaik-baik Pemberi Ganjaran.

Namamukah yang tertulis di lauful mahfuz sana?
Engkaukah yang bakal menemaniku jalan menuju syurga?
Dirimukah yang akan melengkapkan separuh dari agamaku?


Aduhai.
Adakah kau yang tercipta untukku?
Jawab pertanyaanku ini.
Jawab!

Kau takkan pernah dapat memberi jawaban,
Karena jawabannya bukan di tanganmu,
Tetapi di tangan-Nya.
Di tangan Tuhan kita; Allah,
Tuhanku dan Tuhanmu.

Gelisahku memikirkan dirimu,
Dan ketakutanku memikirkan Robbku,
Aduhai,
Maafkan aku,
Ketakutanku pada Robbku melebihi kegelisahanku memikirkanmu.
Jemput diriku apabila waktunya tiba,

Sebelum sampai saat itu, biarkan aku sendiri bersama si Dia,
Akan kucipta cinta bersama Dia,
Sebelum kucipta cinta antara kita.

Jadilah dirimu kumbang yang hebat,
Dan doakan aku agar menjadi bunga yang mekar,
Untuk itu, Aku tinggalkan dirimu pada-Nya

Sesungguhnya aku bertawakkal kepada Allah Robbku dan Robbmu,
Tidak ada suatu binatang melata melainkan Dia-lah yang memegang ubun-ubunnya,
Sesungguhnya Robbku di atas jalan yang lurus.
Usah bersedih atas perpisahan sementara ini,

Jika benar aku tercipta untukmu,
Tiada apa yang dapat menghalangnya,
Sebelum saat itu tiba,
Berdoalah pada Allah moga diberi kekuatan,
Mohonlah padanya dengan penuh mengharap.
Yakinlah pada janji Allah!

"Wanita-wanita yang keji adalah untuk laki-laki yang keji, dan laki-laki yang keji adalah buat wanita-wanita yang keji (pula), dan wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik dan laki-laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik (pula). Mereka (yang dituduh) itu bersih dari apa yang dituduhkan oleh mereka (yang menuduh itu). Bagi mereka ampunan dan rezki yang mulia (surga)." [Surah An Nur: 26]

Sesungguhnya Allah takkan pernah mensia-siakan pengorbananmu,
Bilamana kita tinggalkan semua ini kerana Allah semata,

Yakinlah!
Akan ada sesuatu yang indah untukmu di pengakhiran nanti.
Dan sesungguhnya hari kemudian itu lebih baik bagimu,
Daripada yang sekarang (permulaan),

"Dan kelak Tuhanmu pasti memberikan karunia-Nya kepadamu ,
Lalu (hati) kamu menjadi puas."
[Surah Ad dhuha: 4 & 5]

Beruntunglah kamu!
Tatkala Allah memilihmu untuk menyedari hakikat perhubungan antara lelaki dan wanita
Allah memilihmu!
Jangan pernah sia-siakan kasih sayang Allah ini.

Maka Allah mengilhamkan kepada jiwa itu (jalan) kefasikan dan ketakwaannya
Sesungguhnya beruntunglah orang yang mensucikan jiwa itu
Dan sesungguhnya merugilah orang yang mengotorinya
[Surah As Syams: 8-10]

Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan:
"Tuhan kami ialah Allah" kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka,
Maka malaikat akan turun kepada mereka dengan mengatakan:

"Janganlah kamu takut dan janganlah merasa sedih;
dan gembirakanlah mereka dengan jannah yang telah dijanjikan Allah kepadamu"
[Surah Fussilat: 30]

Dan ketika kamu merasa lemah,
Mohonlah kekuatan dari-Nya,
Allah itu dekat,
Yakin pasti.
Dan jika syaitan mengganggumu dengan suatu gangguan,
Maka mohonlah perlindungan kepada Allah,

"Sesungguhnya Dia-lah yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui." [Surah Fussilat: 36]

Kamu dan aku adalah intan terpilih,
Berdoalah aku kuat dan tabah untuk menjaga kilauanku,
Berdoalah tiada sang kumbang durjana merosakkannya sebelum yang halal tiba,
Aku juga sentiasa mendoakanmu agar dalam peliharanya,
Sentiasa.

Sumber : Catatan Fsi Al-kautsar Unj

Ku Hanya Ingin Istiqomah

Sabtu, 29 Januari 2011


Hidup yang terus berputar..masa demi masa terlewati

Rangkaian peristiwa mengiringi hingga satu per satu menghampiri

Ujian, musibah, fitnah dan semuanya adalah sunnatullah dalam kehidupan

Adalah kita sebagai hamba yang akan senantiasa diuji keimanannya dan untuk mengetahui siapakah diantara hambaNya yg bertakwa?

Adalah kita seorang hamba yang diciptakan dengan tujuan beribadah kepadaNya

Beribadah dalam segala aspek kehidupan dan keadaan...

Adalah kita seorang hamba yang begitu lemah, hina dan tak memiliki apa-apa

Semua adalah karunia dariNya, nikmat dariNya...hingga "Nikmat Tuhanmu manakah yang kau ingkari?"

Tubuh, udara, penglihatan, pekerjaan, gaji, bahkan apa2 yg kita miliki sebesar biji dzahrah pun semua itu adalah pemberian Allah dan milik Allah..

Kita tak punya apa-apa..

Dari lahir, kita tak tahu cara makan dan minum..

Namun, subhanallah, Allah menuntun kita untuk bisa menyusui

Kini kita telah dewasa, dan Allah mengkaruniakan kita kepintaran

Kita mendapat ilmu dan pekerjaan

Subhanallah, lagi-lagi Allah menuntun kita karena kita tak tahu apa-apa

Dan Dialah Yang Maha Mengetahui..

Namun, seiring waktu...kita menjadi lupa...lupa bersyukur dan berdzikir kepadaNya

Kita menjadi cinta dunia dan takut mati

Kita menjadi sibuk dengan segala aktivitas kerja dan urusan dunia

Astaghfirullah, ya Allah saya gagal lagi

Gagal dalam mensyukuri nikmatMu

Gagal menjadi hamba yang hidup untuk beribadah kepadaMU

Ya Allah, kini kukembali kepadaMu

MenghadapMu, memohon ampunanMu

Ya Allah sangat sulit..sulit rasanya menjadi hambaMu yang komitment dan istiqamah dalam memegang ajaranMu sepanjang perjalanan hidupku

Ya Allah, saya malu..karena Rasulullah shallalahu a'laihi wassalam, hambaMu yang mulia, manusia yg sempurna, Nabi dan UtusanMU, yang begitu penyayang dan lembut hatinya yang telah Engkau jamin masuk ke surga Mu pun senantiasa bersyukur...

Bahkan Beliau “Rasulullah shallalahu a'laihi wassalam melaksanakan shalat malam hingga kedua tumitnya bengkak. Aisyah ra. pun bertanya, ‘Mengapa engkau lakukan hal itu, padahal Allah telah menghapuskan segala dosamu?’ Maka, Rasulullah saw. menjawab, ‘Bukankah sudah sepantasnya aku menjadi seorang hamba yang bersyukur.’” (H.R. Bukhari-Muslim)

Apatah lagi hambaMu ini ...yang tak mendapatkan jaminan dari siapa pun tentang akhir hidup saya ya Rabb..

Malu..malu kepadaMu ya Rabb

Ya Rabb. ku hanya ingin istiqomah

Yaa Muqallibal Quluub, Tsabbit Qalbi ‘Ala Diinik

Ya Allah, jadikanlah umur terbaik hamba di penghujungnya

Jadikanlah amal terbaik hamba di penutupnya, jadikanlah hari-hari terbaik hamba saat bertemu denganMu

Allah Ta'ala berfirman: “Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah sebenar-benar takwa kepada-Nya; dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan beragama Islam. Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai, dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa Jahiliyah) bermusuh-musuhan, Maka Allah mempersatukan hatimu, lalu menjadilah kamu Karena nikmat Allah, orang-orang yang bersaudara; dan kamu Telah berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu dari padanya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu, agar kamu mendapat petunjuk. (Ali Imran:102-103)

For me and for all my lovely friend...uhibbukifillah

Satu Menit Saja...........

Kamis, 06 Januari 2011

Satu menit???
hmhm..satu menit..hanya satu menit...apa sih pentingnya?
Untuk mandi?untuk belajar, kayaknya g cukup...untuk ngaji apa lagi...sudahlah..biarkan saja waktu satu menit itu!!!
MasyaAllah...malangnya nasib satu menit itu...Padahal, satu menit itu bisa membawa kita kepada dua pilihan, yakni kesuksesan atau kegagalan..nah lo..kok bisa?
Karena enam puluh ketukan itu alias satu menit itu, ternyata bernilai di mata Sang Pemilik Waktu yang Menciptakan dan Menghentikan Waktu. Sedetik pun tak pernah luput dari pengawasan-Nya.
Ya..satu menit saja...
tak usah lebih
Tahukah kita bahwa ada banyak hal yg bermanfaat yg bisa kita lakukan tentang kebaikan dan kebahagiaan dalam waktu semenit. Yupz, diantaranya sebagaimana yg diutarakan Budi Hartono (2008) dalam bukunya "Inspiring for Success" sebagai berikut :

  • Dalam semenit kita bisa melantunkan Al Fatihaah sebanyak tiga kali dengan penuh cinta
  • Dalam semenit kita bisa membisikkan Al Ikhlaas sebanyak 20 kali
  • Dalam semenit, kita bisa membaca dan menghafal beberapa ayat Al Qur'an
  • Dalam semenit, kita bisa mengaturkan dzikir La ilaaha illallah wahdahu laa sharikallah, lahul mulk wa lahul hamdu wa huwa 'ala kulli shay'in qodir sebanyak 50 kali
  • Dalam semenit, kita bisa menyatakan tidak adanya kekuatan dan kekuasaaan selain milik-Nya dengan Laa hawla wa laa quwwata illa billah. Kalimat ini membuat Alla Ta'ala mengangkat kesulitan yang ada dan membantu kita meraih apa yang kita inginkan
  • Dalam semenit kita bisa mengukuhkan kembali keberadaanNya sebanyak 50 kali dengan menegaskan Laa ilaaha illallah
  • Dalam semenit kita bisa membaca Subhanallah wabihamdihi, 'adada khalqihi, wa ridaa nafsihi, wazinata'arshihi, wa midaada kalimaatihi.
  • Dalam semenit, kita dapat memohon ampunan-Nya atas dosa yang kita perbuat dengan beristighfar sebanyak 100 kali
  • Dalam semenit, kita bisa menengadahkan doa atas kebahagiaan dunia akhirat, walaupun dengan terbaring.
  • Dalam semenit kita bisa membaca lebih dari dua halaman buku yang membuat wawasan kita bertambah dan membuat jiwa kita kaya.
  • Dalam semenit, kita bisa mencurahkan kerinduan berbincang dengan teman lama yang terikat cinta karena Allah Ta'ala dan meningkatkan rasa cinta yang telah terajut indah.
  • Dalam semenit kita bisa memijat tubuh bapak atau ibu kita yang begitu lelah setelah bekerja seharian.
  • Dalam semenit kita bisa menulis satu halaman atau mengerjakan beberapa soal tugas.
  • Dalam semenit kita bisa mendoakan orang lain, dan dalam satu menit kita bisa melakukan kebaikan apa saja, asal ada kemauan.
Saudara saudariku seiman...begitu banyak kewajiban kita namun waktu begitu singkat...karena itu cukup satu menit saja...untuk diri saya pribadi dan saudara saudariku seiman...let's we use the time to useful thing...dalam rangka beribadah kepada Allah Ta'ala..
Hamasah!!!

Sumber : Buku "Inspiring for Success" by Budi Hartono, 2008, Pustaka Iltizam, Solo.

Teruntuk Calon Suamiku..........

Minggu, 02 Januari 2011

WAHAI CALON SUAMIKU
Ketahuilah…

Sesungguhnya tidaklah aku ingin menikah melainkan karena aku tidak ingin mati dalam keadaan agamaku ini hanya setengah.

dan tidaklah aku ingin menjadi orang yang menikah melainkan karena aku meyakini janji Allah bagi orang yang menikah itu benar adanya.

Tahukah kau bahwa setiap hubungan suami isteri yang halal itu adalah sedekah yang dapat mendatangkan pahala?!

Tahukah kau bahwa hanya dengan merengkuh tangan isteri maka berguguranlah dari jari jemari dosa-dosa?!

dan tahukah kau bahwa bila seorang isteri meninggal dunia sementara suaminya dalam keadaan ridha padanya maka ia akan masuk surga?!

dan bila semasa hidup dia taat kepada Allah dan taat pula kepada suaminya maka ia boleh memasukinya dari pintu mana pun yang ia suka?!

Duhai, calon suamiku…

Tidak lah aku ingin menjadi seorang isteri melainkan karena janji Alloh yang satu ini.

Karena sesungguhnya aku takut mengetahui bahwa penghuni neraka itu kebanyakan wanita.

dan hanya kepada Allah aku berharap perlindunganNya dan petunjuk-Nya di manapun aku berada.

Wahai calon suamiku…

Yelah ditakdirkan Allah bahwa akhirnya engkau memilihku.

Semoga inilah perlindungan dan petunjuk yang Dia berikan agar aku bisa mendapatkan kebenaran janji Allah itu…

Namun, wahai calon suamiku,aku ingin kau menyadari bahwa aku bukanlah makhluk yang sempurna seperti juga dirimu.

Maka mengertilah bahwa setelah kita menikah nanti akan banyak hal baru yang akan sama-sama kita ketahui

Insya Allah, akan kujaga apa yang harus kujaga darimu,

dan kuharap kau pun menjaga apa yang harus kau jaga dariku.

Bila kau menemukan ketidaksukaanmu padaku karena kekuranganku

Maka bersabarlah, calon suamiku…

Karena kadang-kadang pada sesuatu yang tidak kau sukai, Alloh menjadikan kebaikan padanya.

Temukanlah kelebihan yang kau sukai dari diriku,

Bukankah kau memiliki alasan mengapa kau ingin menikahiku?!

Tetapi, wahai calon suamiku…

Bila ketidaksukaan yang kau temukan itu adalah karena kesalahanku,
maka nasehatilah aku, pisahkanlah tempat tidurku dan pukullah aku bila akhirnya aku meninggalkan kewajibanku.

Namun janganlah kau bermaksud menyakitiku hingga membahayakan hidupku karena aku adalah bagian dari dirimu.

Janganlah kau luruskan kebengkokanku, karena aku bisa patah

Tetapi berhati-hatilah terhadapku, karena aku bagaikan gelas kaca

Ingatlah bahwa manusia yang baik adalah yang baik pada keluarganya,

dan lelaki yang baik adalah yang baik pada isterinya.

dan cukuplah engkau menjadikan aku seseorang yang patuh kepadamu dengan menjadi seseorang yang pantas aku patuhi.

Sehingga aku mempunyai alasan mengapa aku harus berhias setiap hari,

dan mengapa aku harus menjaga diriku, kehormatan dan juga hartamu saat kau tidak ada di sisi…

Jadikanlah aku sebaik-baik perhiasan duniamu, hartamu yang paling berharga …
*********

1. Hadits Riwayat Al-Hakim, artinya: Barangsiapa menikah, maka dia telah menguasai separuh agamanya, karena itu hendaklah ia bertakwa kepada Allah dalam memelihara yang separuhnya lagi.
2. Hadits Riwayat Muslim, artinya: dan kalian jima’ dengan isteri pun sedekah. Bukankah bila syahwat disalurkan pada tempat yang haram maka akan mendapatkan dosa? Maka demikian pula bila disalurkan pada tempat yang halal, maka akan mendapatkan pahala.
3. Riwayat Maisarah, artinya: Sungguh, ketika suami isteri saling memperhatikan, maka Allah memperhatikan keduanya dengan penuh rahmat. Manakala suami merengkuh telapak tangan isteri (meremas-remasnya), berguguranlah dosa-dosa keduanya dari sela-sela jari-jemari.
4. Hadits Riwayat Ibnu Majah, artinya: Siapapun wanita yang meninggal dunia sedang suaminya meridhainya maka dia akan masuk surga.
5. Hadits Riwayat Ath Thabrani, artinya: jika seorang wanita mengerjakan shalat 5 waktu, berpuasa satu bulan penuh (Ramadhan), dan mentaati suaminya, maka hendaklah ia memasuki dari pintu surga manapun yang dia kehendaki.
6. Hadits Riwayat Bukhari, artinya: Telah diperlihatkan api naar kepadaku, kulihat mayoritas penghuninya adalah kaum wanita.
7. (a) Hadits Ibnu Abi Syaibah, artinya: Di antara manusia yang paling rendah derajatnya di sisi Allah padahari kiamat adalah seorang suami yang jima’ dengan isterinya lalu menyebarkan rahasianya. (b) Hadits At Tirmidzi, artinya: dan hak kalian (suami) atas mereka (isteri) adalah mereka tidak mengajak orang yang kalian benci untuk mendatangi tempat tidur kalian serta tidak mengizinkan orang yang kalian benci memasuki rumah kalian
8. An Nisa’: 19, artinya: Dan bila kamu tidak menyukai mereka, (maka bersabarlah) karena mungkin kamu tidak menyukai sesuatu, padahal Allah menjadikan padanya kebaikan yang banyak.
9. Hadits Riwayat Bukhari, artinya: Seorang wanita dinikahi karena empat perkara, karena hartanya, keturunanannya,, kecantikannya, dan agamanya. Maka pilihlah wanita yang taat beragama niscaya kamu akan beruntung.
10. An Nisa’: 34, artinya: Wanita-wanita yang kamu khawatirkan nusyuznya (meninggalkan kewajiban sebagi isteri), maka nasehatilah, pisahkanlah mereka di tempat tidur mereka, dan pukullah mereka. Kemudian jika mereka menta’atimu, maka janganlah kamu mencari-cari jalan untuk menyusahkannya.
11. (a) Al-Hujurat: 10, artinya : Sesungguhnya orang-orang mukmin adalah bersaudara” (b) Hadits Riwayat: artinya : Perumpamaan kaum muslimin dalam cinta kasih, dan lemah lembut serta saling menyayangi antara mereka seperti satu jasad (tubuh) apabila satu anggotanya merasa sakit, maka seluruh jasadnya ikut merasa sakit.
12. Hadits Riwayat Bukhari, artinya: Bersikap baiklah terhadap wanita. Karena mereka itu diciptakan dari tulang rusuk. Dan bagian yang paling bengkok dari tulang rusuk adalah yang paling atas. Kalau kamu berusaha meluruskannya, maka ia akan patah.
13. Hadits Riwayat Bukhari, artinya: Wahai Anjasyah, perlahanlah, sebab bawaanmu adalah gelas-gelas kaca.
14. (a) Hadits Riwayat At Tirmidzi dan Ibnu Majah, artinya: sebaik2 kalian adalah yang baik kepada keluarganya. (b) Hadits Riwayat Imam Hakim: artinya: sebaik-baik kalian adalah yang baik kepada isterinya
15. Hadits Riwayat Ahmad, artinya: Apakah kalian mau saya beritahu tentang simpanan seseorang yang paling berharga? Yaitu wanita sholihah yang suaminya menjadi bahagia bila memandangnya, bila diperintah segera dipenuhi, dan bila suaminya tidak ada dia menjaga kehormatannya.
16. Hadits Riwayat Muslim, artinya: Dunia adalah perhiasan, dan sebaik-baik perhiasan dunia adalah wanita sholihah.


Kemarin adalah Kerja, Hari ini adalah berbuat dan Esok adalah Harapan..Hamasah!!!




Uni Zahrah Bunga Berseri