Suara -Suara
Suara-suaramu telah kau titipkan melalui para angin.
Aku membatu dalam kesenyapan di balik arah angin melaju majal.
Hingga sunyiku mengusik angin untuk mewujudkan jatimu,
sebelum suara-suara itu lenyap pada wajah gunung batu tiraiku.
Kapankah suara di rahimku membisik?
Menghatur mimpi dan ragam kenang, yang bergegas musnah oleh waktu di batas hari.
Tergumul harap tak menyentuh geliat doa.
Memecah waktu yang telah terbagi di rentang angan dan jarumnya.
Selama usia bertekun bagi nafas masa nan meremuk nurani.
Berduyun ampunan yang tersesal jua, tatkala hujat tiada membaur kepada selaksa
petang nun hambar. Semudah doa tercerabut harapnya.
Sumber : Syair Indah Karya Leonowens SP
0 komentar:
Posting Komentar